Laksana rembulan di siang hari, dia ada
namun tak tampak.
Matapun tak mampu melihatnya, hanya
hati yang mampu merasakannya, sifatNya ada pada dirimu.
Engkau mengasihi kami layaknya seorang
ibu kepada anaknya, bidadari pun cemburu jika melihatmu.
Senyuman manis yang menghiasi bibirmu
bagai penyejuk hati yang sedang gundah.
Tatapan bola matamu yang penuh
misterius sebagai jendela hati tak mampu ku menebak isi hatimu.
Engkau selalu menampakkan wajah ceria
meskipun hati sedih.
Pelukan hangatmu, menyiratkan engkau
peduli dengan kami.
Engkau senantiasa sabar menghadapi
sifat kenak-kanakanku tanpa ada rasa marah yang engkau tunjukkan dihadapanku.
Engkau selalu menyambut kedatangan kami
dengan penuh sukacita walaupun kami datang terlambat menemuimu tanpa menunjukkan wajah kecewa.
Engkau selalu setia mendengar celotehan
yang mungkin menurut engkau tak penting tanpa ada rasa bosan yang kau perlihatkan
diwajah manismu.
Wahai murobbiyahku, aku rindu padamu......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar