Aku tak tahu perasaan apa yang
menghampiriku hari ini, aku tak tahu kenapa ini terjadi. Selesai adzan subuh
berkumandang ku bangkit dari peraduan
semalam, ku bangun menatapi teman-temanku yang masih terlelap menjelajahi dunia
mimpi. Bersegerahlah aku menuju kamar mandi melakukan ritual bangun tidur dan
kembali menuju kamar untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim. Ku
lawan rasa kantuk yang menyerangku hampir setiap saat. Setelah berkhalwat dengan sang Pencipta, rasanya itu
seperti mendapat air ketika kehauasan di padang pasir. Pikiran dan hati menjadi
tenang. Tapi tiba-tiba saja pikiranku terbuyar oleh sosok temanku yang masuk
kedalam otakku . Saat ini dia sedang
sakit dan sebelum pulang kampus dia memintaku untuk menemaninya tapi aku
tak bisa karena setiap kupandangi wajahnya pikiran aneh itu selalu ada. Aku
terbayang wajahnya bagaimana jika dia meninggalkan kami. Aku takut karena hal
ini bukan pertama kalinya terjadi pada diriku.
Setiap orang yang tiba-tiba
terpikirkan olehku, saya merasa kalau tak lama lagi akan meninggalkanku,
meninggalkan semua kehidupan dunia ini. Aku baru tersadar tentang hal itu
ketika dua tahun yang lalu, selepas menjenguk seorang sahabat yang sakit di rumahnya dan mendengarkan cerita
orang tuanya kalau sahabat ini tak mau lagi makan hingga tubuhnya tergeletak
lemah diatas tempat tidur. Ketika aku menyaksikan dirinya meminta maaf kepada
orang-orang disekitarnya tak terasa air mata ini menetes membasahi ladang
pipiku dan lagi-lagi pikiran aneh itu datang menghampiriku tapi aku tak mampu
untuk menceritakan kepada orang lain, serasa mulut ini terkunci sampai aku tak
bisa membukanya. Ku pikir ini hanya hayalanku saja, ternyata tidak. Beberapa
hari kemudian, sahabat ini benar-benar meninggalkanku untuk selamanya.
Aku tak tahu yang terjadi
dengan diriku, apakah sang Ilahi memberitahukan hal ini melalui pikiran itu
agar aku siap untuk menghadapinya ketika itu benar-benar terjadi atau entahlah,
aku bingung dengan hal ini. Kejadian yang sama terjadi pada tahun 2009,
tiba-tiba saja ibuku terpikirkan olehku, dan pikiran aneh itu datang hampir
setiap saat hingga beliau meninggalkanku
untuk selamanya. Ku takut hal itu terjadi kembali pada dirinya. Ketika matahari
mulai muncul, aku bersiap-siap menuju kampus, sesampai disana ku melihat
temanku itu kembali pulih dan berharap apa yang saya pikirkan itu tidak terjadi.
#Harnia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar