Senin, 08 Oktober 2012

PERHIASAN DUNIA


Decak kagum sering meluncur dari lisan kaum adam ketika diceritakan tentang lentiknya  bola mata bidadari, sikapnya yang sopan dan selalu menundukkan pandangannya, tubuhnya tak pernah disentuh manusia, tak pula terjamah oleh jin, begitulah surah ar-rahman ayat 56 mengabadikan  pesona bidadari...

Namun tahukah engkau saudariku, ada makhluk yang tak kalah mempesona dari bidadari itu,?
 Kakinya berpijak dibumi, ia menjadikan setiap langkahnya derap perjuangan, hingga syariat menjadi desahan nafasnya. Busananya mungkin tak seindah bidadari, hanya berbalut khimar dan jilbab, namun itu cukup menjadikannya mulia disisi Allah swt..
Dialah perhiasan dunia, wanita shalihah...

***Semoga diri kita menjadi salah satu diantaranya.***
....Aamiin.....

Jumat, 21 September 2012

Untukmu Para Aktivitis Dakwah Kampus




Orang-orang pilihan yang siap
bergerak menuju kejayaan ummat..

PEJUANG ALLAH...
Adalah mereka yang tetap tegar
Untuk berada di garda perjuangan ini,
Walaupun duri alal melintang.

Bahkan..
Ketika menghadapi situasi yang bertentangan dengan kecenderungan dunawi mereka.
Mereka tidak menampakkan sedikitpun ketakutan mereka memenuhi tugas-tugas sulit dengan gairah besar sepanjang hidup mereka.

Itulah PEMUDA KAFFAH
Yang hanya mengharap Ridha dan Surga-Nya



Sumber: temu akbar aktivis  dakwah kampus merah

Selasa, 11 September 2012

Hati ini merindukanmu

Laksana rembulan di siang hari, dia ada namun tak tampak.
Matapun tak mampu melihatnya, hanya hati yang mampu merasakannya, sifatNya ada pada dirimu.

Engkau mengasihi kami layaknya seorang ibu kepada anaknya, bidadari pun cemburu jika melihatmu.
Senyuman manis yang menghiasi bibirmu bagai penyejuk hati yang sedang gundah.
Tatapan bola matamu yang penuh misterius sebagai jendela hati tak mampu ku menebak isi hatimu.
Engkau selalu menampakkan wajah ceria meskipun hati sedih.
Pelukan hangatmu, menyiratkan engkau peduli dengan kami.

Engkau senantiasa sabar menghadapi sifat kenak-kanakanku tanpa ada rasa marah yang engkau tunjukkan dihadapanku.
Engkau selalu menyambut kedatangan kami dengan penuh sukacita walaupun kami datang terlambat menemuimu tanpa menunjukkan wajah kecewa.
Engkau selalu setia mendengar celotehan yang mungkin menurut engkau tak penting tanpa ada rasa bosan yang kau perlihatkan diwajah manismu. 
Wahai murobbiyahku, aku rindu padamu......