Sabtu, 08 Desember 2012

PIKIRAN ANEH



Aku tak tahu perasaan apa yang menghampiriku hari ini, aku tak tahu kenapa ini terjadi. Selesai adzan subuh berkumandang ku bangkit  dari peraduan semalam, ku bangun menatapi teman-temanku yang masih terlelap menjelajahi dunia mimpi. Bersegerahlah aku menuju kamar mandi melakukan ritual bangun tidur dan kembali menuju kamar untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim. Ku lawan rasa kantuk yang menyerangku hampir setiap saat. Setelah  berkhalwat dengan sang Pencipta, rasanya itu seperti mendapat air ketika kehauasan di padang pasir. Pikiran dan hati menjadi tenang. Tapi tiba-tiba saja pikiranku terbuyar oleh sosok temanku yang masuk kedalam otakku . Saat ini dia sedang  sakit dan sebelum pulang kampus dia memintaku untuk menemaninya tapi aku tak bisa karena setiap kupandangi wajahnya pikiran aneh itu selalu ada. Aku terbayang wajahnya bagaimana jika dia meninggalkan kami. Aku takut karena hal ini bukan pertama kalinya terjadi pada diriku.
Setiap orang yang tiba-tiba terpikirkan olehku, saya merasa kalau tak lama lagi akan meninggalkanku, meninggalkan semua kehidupan dunia ini. Aku baru tersadar tentang hal itu ketika dua tahun yang lalu, selepas menjenguk seorang sahabat  yang sakit di rumahnya dan mendengarkan cerita orang tuanya kalau sahabat ini tak mau lagi makan hingga tubuhnya tergeletak lemah diatas tempat tidur. Ketika aku menyaksikan dirinya meminta maaf kepada orang-orang disekitarnya tak terasa air mata ini menetes membasahi ladang pipiku dan lagi-lagi pikiran aneh itu datang menghampiriku tapi aku tak mampu untuk menceritakan kepada orang lain, serasa mulut ini terkunci sampai aku tak bisa membukanya. Ku pikir ini hanya hayalanku saja, ternyata tidak. Beberapa hari kemudian, sahabat ini benar-benar meninggalkanku untuk selamanya.
Aku tak tahu yang terjadi dengan diriku, apakah sang Ilahi memberitahukan hal ini melalui pikiran itu agar aku siap untuk menghadapinya ketika itu benar-benar terjadi atau entahlah, aku bingung dengan hal ini. Kejadian yang sama terjadi pada tahun 2009, tiba-tiba saja ibuku terpikirkan olehku, dan pikiran aneh itu datang hampir setiap saat  hingga beliau meninggalkanku untuk selamanya. Ku takut hal itu terjadi kembali pada dirinya. Ketika matahari mulai muncul, aku bersiap-siap menuju kampus, sesampai disana ku melihat temanku itu kembali pulih dan berharap apa yang saya pikirkan itu tidak terjadi.

#Harnia
 

Selasa, 27 November 2012

SELAMAT JALAN SAHABAT



Tersenyumlah saat kau mengingatku, karena saat itu aku sangat merindunkanmu.
Dan menangislah saat kau merindukanku karena saat itu aku tak berada di sampingmu. Tapi pejamkanlah mata indahmu itu karena saat itu aku akan terasa  dekat denganmu karena ku telah berada dihatimu untuk selamanya.

Tak ada yang tersisa lagi untukku selain kenangan-kenangan indah bersamamu. Mata indah yang biasanya aku bisa melihat keindahan cinta. Mata indah yang dahulu adalah milikku kini semuanya terasa jauh meninggalkanku. Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu. Hati, cinta dari buku adalah milikmu.

Cintamu takkan pernah membebaskanku. Bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta selain cintamu saat sayap-sayapku patah karenamu. Cintamu akan tetap tinggal bersamaku hingga akhir hayatku dan setelah kematian. Hingga tanah Tuhan menyatukan kita lagi. Betapapun hati telah terpikat oleh sosok terang dalam kegelapan yang tengah menghidupkan sinar redupku, namun tidak dapat menyinari dan menghangatkan perasaanku sesungguhnya.

Aku takkan pernah bisa menemukan cinta yang lain selain cintamu karena mereka tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku. Kau takkan pernah terganti bagai pecahan logam menanggalkan kesunyian, kesendirian dan kesedihanku. Kini aku telah kehilangan dirimu......

#selamat jalan sahabat semoga Tuhan mempertemukan kita di Jannah-Nya kelak. Aamiin...

Minggu, 25 November 2012

.........

Sajak-sajakmu sejukkan sukmaku
Sepiku menepi, senyapku lenyap.
Andai diamku dapat berkata dan gulita menjadi pelita.
Hingga derita menjadi cerita.
Kuhaturkan frasa dari kata,
Inginku persahabatan kita walau kelak jauh dimata,
namun kekal dalam nyata.
Perpisahan bukanlah kehilangan, 
Perpisahan hanya batas tipis antara kisah dqan kenangan.

by: S.A